Jumat, 11 November 2011

INVERTEBRATA

Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang. Invertebrata terdiri dari beberapa phyllum, yaitu :
-    Phyllum Protozoa
-    Phyllum Porifera
-    Phyllum Coelenterata
-    Phyllum Platyhelminthes
-    Phyllum Nemathelmintes
-    Phyllum Annelida
-    Phyllum Mollusca
-    Phyllum Arthropoda
-    Phyllum Echinodermata

1. Phyllum Protozoa    
Prtozoa berasal dari bahasa latin proto (pertama) dan zoon (hewan). Protozoa memeliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Bersel satu
- Hidup di air laut, air tawar, tanah bahkan parasit pada hewan/tumbuhan dan manusia
- Pembiakan : 
seksual  :    - singami  : persatuan dua gamet yang sama
         atau berbeda ukurannya
                    - konyugasi : terjadinya pertukaran inti
aseksual : dengan pembelahan
- Protozoa memperoleh makanan dengan cara menelan secara utuh melalui permukaan sel.
Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit dan ada pula yang menyebabkan racun bagi ikan-ikan di laut jika terdapat dalam jumlah yang sangat besar (blooming).
Berdasarkan alat geraknya protozoa terdiri 4 kelas :
- Kelas Rhizopoda/ Sarcidina
- Kelas Flagellata/ Mastigophora
- Kelas Ciliata/ Ciliophora/ Infusoria
- Kelas Sporozoa

a. Kelas Rhizopoda (Sarcodina)
Bergerak dengan pseudopodia (kaki palsu) dalam bentuk lobodia (ujung tumpul), filopodia (halus dan ujung runcing), aksopodia (teratur dari satu pusat).
contoh :
- Entamoeba dysentriae  : penyebab penyakit disentri
- Entamoeba histolitica : hidup di jaringan usus, disentri
- Entamoeba giginvalis  : hidup di rongga mulut
- Emtamoeba coli        : hidup di colon
- Foraminifera     : sebagai indikator adanya minyak bumi
- Radiolaria         : sebagai alat penggosok
- Arcella
- Diffugia

b. Kelas Flagella (Mastigophora)
Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk, hidup di laut, air tawar bahkan pada tubuh hewan/ manusia.
Berbiak dengan membelah diri.
contoh :
- Euglena      : juga dimasukan ke dalam algae (tumb.)
- Noctiluca miliaris : laut tampak bercahaya di malam hari
- Volvox globator :  berkloroplas, juga dimasukan dalam kelompok tumbuhan
- Trypanosoma gambiense  :  penyakit  tidur, terinfeksi dengan perantaraan  lalat tsetse
- Trypanosoma evansi : penyakit sura pada ternak
- Leishmania donovani: penyakit kala azar

c.   Kelas Ciliata (Ciliophora/ Infsoria)
Bergerak dengan silia (rambut getar, bulu getar, bulu halus). Banyak ditemukan pada perairan yang tercemar bahan organik dan juga di sekitar tumbuhan air.
contoh :
- Stentor       : bentuk seperti terompet  
- Vorticella   : bentuk seperti lonceng
- Didinium    : predator sebagai pemangsa paramicium
- Balantidium coli: hidup pada usus besar
- Paramecium

d. Kelas Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak. Hidup parasit dalam saluran usus, darah atau jaringan lain.
contoh :
Plasmodium : penyebab penyakit malaria
Malaria ditularkan olen nyamuk Anopheles betina, yang kali pertama ditemukan oleh Dr. Laveran.
Ada 2 phase daur hidup Plasmodium, yaitu :
- Phase fegetatif : berlangsung dalam tubuh penderita
- Phase generatif :  berlangsung   dalam   tubuh    nyamuk
                              Anopheles 
Macam-macam malaria, yaitu : 
- Malaria tropicana : penyebabnya Plasmodium falcifarum
- Malaria tertiana  : penyebabnya Plasmodium vivax
- Malaria quartana  : penyebabnya Plasmodium malariae

Siklus hidup malaria :
Dimulai dengan gigitan nyamuk Anopheles betina, spora seksual masuk ke dalam tubuh manusia dan masuk ke dalam sel darah merah. Di dalam sel darah merah terjadi pertumbuhan dan pembelahan yang akan membentuk spora aseksual. Spora aseksual dapat membiak kembali pada sel darah merah atau masuk lagi ke dalam tubuh nyamuk. Spora akan berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet. Jika keduanya bersatu terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot menjadi ookinet kemudian menjadi kista dan sporoblas. Sporoblas akan menghasilkan spora seksual.   

2. Phyllum Porifera
Disebut porifera karena tubuhnya banyak mempunyai lubang-lubang kecil (pori-pori), yang merupakan muara saluran menuju bagian rongga di tengah tubuhnya (oskulum).
Pada bagian luar mesenkim terdapat sel amoeboid dan rangka dari spikula atau spongia. Lapisan dalam mengandung sel-sel berleher yang disebut koanosid. Sel amoeboid dan koanosid berfungsi untuk menangkap makanan.
Perkembangbiakan berlangsung secara kawin dan dengan  pembentukan kuncup.
Hewan ini memiliki daya regenerasi yang tinggi.
Berdasarkan sirkulasi air yang terjadi dalam tubuh porifera, terdapat 3 type yaitu :
a.  Type ascon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan  menuju bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum
b.  Type sycon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan ke saluran radial yang berdinding selsel leher terus masuk ke saluran bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum
c. Type leucon/ ragon : jika air masuk melalui  pori-pori kemudian ke saluran radial yang bercabang-cabang kemudian masuk ke saluran bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum.


Atas susunan rangkanya porifera terbagi menjadi 3 kelas :                    
a.  Calcarea       : mempunyai spikula dari zat kapur  
                contoh : - Leucosolenia
                   - Grantia
                   - Spykula
b. Hexactinellida : mempunyai spikula dari silikat
                contoh : Euplectella
c.   Demospongiae : mempunyai spikula dari  silikat  bersama-sama spngin atau hanya spongin saja
     contoh : - Euspongia
                   - Spongilla
Peranan porifera dalam kehidupan :
Porifera selain berperan dalam ekosistem air juga dapat dipakai sebagai bahan pmbersih atau penggosok.
                     
3. Phyllum Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan yang mempunyai rongga besar di tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus, rongga tersebut disebut dengan rongga gastrovascular. Rongga ini hanya mempunyai satu lobang yang berfungsi sebagai mulut juga sebagai lobang pengeluaran sisa pencernakan.
Coleenterata hidup di laut dan beberapa di air tawar.
Reeproduksi dilakukan secara seksual yaitu dengan pertemuannya sel kelamin jantan dan kelamin betina dan secara aseksual dengan pembentukan kuncup.
Dalam hidupnya coelenterata mempunyai pergiliran keturunan dan terdapat 2 type bentuk tubuh, yaitu :
- Polip      :   hidup tidak dapat bergerak bebas/ menempel,             bentuk seperti tabung
- Medusa  :   hidup dapat berenang bebas, bentuk seperti payung atau lonceng
Coelenterata mempunyai sel-sel  penyengat (nematokist) yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan untuk  melumpuhkan mangsa.

Tubuh tesusun atas 3 lapisan :
-  Ektoderm  :     merupakan lapisan luar dan terdapat nematokist
-  Mesoglea   :    merupakan lapisan tengah
-  Endoderm  :    merupakan lapisan dalam dan terdapat rongga gastrovascular
Coelenterata terbagi menjadi 3 kelas, yaitu :
a. Hydrozoa
contoh :   - Hydra , hidup di air tawar dan hanya  dalam
        bentuk polip.
                - Obelia
                - Physalia
                - Gonionemus
b. Scyphozoa
     contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur), hidup  di laut  mempunyai bentuk dominan medusa.         
     Gb. Daur hidup Scypozoa
















Ket  :      a.  srobila                                                      g.  planula
                        b.  medusa muda                                          h.  polop muda
                        c.  medusa                                                     i.   polop
                        d.  spermatozoid                                         j.  scyphistom
                        e.  ovum
                        f.  gastrula

c.   Anthozoa
     contoh : anemon laut dan hewan-hewan karang, di dapatkan hanya hanya dalam bentuk polip.     

Peranan Coelenterata dalam kehidupan :
-    memberi warna taman laut tampak indah
-    sebagai barier/ penghalang pantai terhadap ombak
-    sebagai bahan makanan
-    sebagai bahan obat-obatan
-    sebagai bahan kosmetik

4. Pyllum Platyhemnthes (cacing pipih)
Merupakan binatang triploblastik aselomata, tubuh pipih seperti pita, hidup di air tawar, laut, tanah yang lembab atau sebagai parasit pada hewan/ tumbuhan. Cacing yang hidup parasit mempunyai lapisan kuticula, alat penghisap atau alat kait yang digunakan untuk menempel pada dinding sel inangnya.
Saluran pencernakan belum sempurna, hanya mempunyai mulut tanpa anus, ususnya bercabang-cabang.                          
Bersifat hermaprodit.
Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas :
a. Turbellaria (cacing bulu getar)
      contoh : - Planaria, hidup di air  tawar  dan  mempunyai  daya  regenerasi yang tinggi.
b. Trematoda (cacing hisap)
      contoh : -  Fasciola hepatica (cacing hati)
    - Chlonorchis sinensis, hidup pada daging ikan air tawar (inang sementara)
    -  Schistosoma japonicom
    -  Schistosoma mansoni, hidup dalam darah
    -  Schistosoma haematobium 
    -  Fasciolopsis buski, hidup dalam usus
    - Paragonimus westermani, hidup dalam paru-paru
Gb. skema daur hidup Fasciola hepatica

     dewasa(D)      à telur(T)   à   mirasidium(M)  à  sporokis(S)





     metaserkaria(M)                     ß        serkaria(S)       ß       redia(R)        
                                      
                   
      Daur hidup Fasciola hepatica
Cacing dewasa yang hidup di ternak bersifat hermaprodit, berkembangbiak secara seksual dengan pembuahan silang atau pembuahan sendiri. Embrio berkembang dalam uterus, satu cacing dewasa dapat menghasilkan sekitar 500.000 larva, embrio keluar bersama feses dan pada tempat yang basah akan tumbuh menjadi larva bersilia (mirasidium). Mirasidium masuk ke tubuh siput Lymnea dan terbentuklah sporokis. Sporokis secara partenogenesis menghasilkan redia. Redia secara partenogenesis menjadi serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menjadi metaserkaria. Metaserkaria menempel pada tanaman/ rumput yang selanjutnya termakan oleh ternak, .................dan seterusnya.
c.   Cestoda (cacing pita)
Tubuh tertutup kutikula, terdiri atas segmen-segmen (proglotid) dan sudah dibedakan antara kepala (skolek) dantubuh (strobilus). Skolek dilengkapi dengan alat penghisap/alat kait. Setiap segmen mengandung alat perkembangbiakan.
Cacing ini bersifat hermaprodit dan sebuah proglotid merupakan satu individu.
Cestoda hidupnya parasit pada alat pencernakan hewan.
contoh :
- Taenea solium, cacing pita pada babi
-         Taenea saginata, cacing pita pada sapi
-         Diphyllobothrium latum
-         Echinococcus granulosus, cacing pita pada anjing
-         Hymenolephis, cacing pita kerdil 

5. Phyllum Nemathelminthes (cacing gilig, benang,
tambang)
Merupakan hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh tidak bersegmen dan tertutup kuticula. Saluran pencernakan mulai dari mulut sampai anus. Di temukan hidup di air, tanah, parasit pada akar, alat pencernaan hewan atau jaringan lain. Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan.
Reproduksi denga seksual.
Contoh :
Ascaris lumbricoides, cacing perut manusia yang masuk melalui makanan.
Ascaris megalochephala, cacing perut pada kuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar